Teks foto : Jurnalis sedang mewawancarai pengakuan karyawan (atas kiri), jurnalis saat menemui karyawan dirumah sakit (atas kanan), Petugas dari Polres Pelabuhan Belawan saat bertemu dikantor kuasa hukum dan para karyawan (kanan tengah), Jurnalis saat hendak konfirmasi berada di PT Medan Canning di Pos Satpam (kanan bawah)
Medan - Sejak terkuak nya kerja paksa dan Intimidasi serta pemutusan kerja sepihak oleh sebuah Industri Pengalengan makanan untuk manusia, PT Medan Trofical Canning & Frozen Industries ini ternyata di duga memproduksi makanan binatang yang diduga tidak memiliki Izin.
Lebih dari Tiga bulan belakangan ini Beberapa Media menyoroti dan terus memberitakan dengan apa yang terjadi terhadap para karyawan yang terdampak kerja paksa serta intimidasi yang diduga diperintahkan oleh Manager Perusahaan bernama Yendi.
Hal tersebut terungkap di karenakan adanya pengaduan dari Puluhan karyawan yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan oleh Perusahaan sejak Yendi menjabat menjadi Manager di Perusahaan tersebut .
Terkuak, Yendi dengan sengaja mempekerjakan karyawan nya rata- rata Wanita berusia 40 Sampai 50 tahun dengan tujuan memutuskan hubungan kerja dengan tehnik kerja paksa dimana pekerjaan untuk 5 orang dilakukan oleh 1 orang, jika tidak mau karyawan di persilahkan mengundurkan diri dengan hanya mendapat uang tali asih sekedarnya dari Perusahaan agar terhindar dari biaya besar PHK yang mengikuti undang- undang ketenagakerjaan .
Di ketahui, dengan dugaan proses kerja paksa terbukti banyak karyawan yang tidak tahan bekerja dan akhirnya mengundurkan diri, itu diakui oleh Puluhan Karyawan yang sudah mengabdi lebih kurang 25 Tahun di Perusahan tersebut.
Mendengar itu, Upaya Media yang terus memberitakan kejadian tersebut ternyata masih di cekal oleh Perusahaan dan menanyangkan nya kesalahsatu media online dengan mengatakan pemberitaan yang beredar adalah Hoax, hingga membuat Jurnalis Boim angkat bicara, Dalam bantahan nya Boim mengatakan yang terjadi kepada Puluhan Karyawan PT. Medan Canning tersebut diduga adalah benar.
"Saya punya bukti dan Fakta dengan langsung mewawancarai para Puluhan karyawan nya dan semua Rekaman yang menjadi Dokumen semua ada pada kami sebagai jurnalis. Saya siap di somasi kalau Brita yang kami buat bersama TIM itu tidak benar", Tegas nya.
Katanya lagi banyak karyawan di PT.Medan Canning yang menjadi korban hingga harus di larikan kerumah sakit karna pingsan kelelahan kerja.
"Gimana mereka tidak kelelahan, Pekerjaan yang biasa di lakukan oleh 5 orang kini harus di kerjakan sendiri di samping itu pula mereka di paksa harus mengerjakannya dan di ancam kalau tidak mau silahkan menandatangani kertas kosong yang mereka siapkan, itu semua sudah kita rekam langsung bersama Tim dan menjadi Dokumen kita, Perihal berita yang kami tayangkan, kenapa tidak ada keterangan dari pihak Perusahaan, Kami sudah Datang beberapa kali ke PT. Medan Canning, Namun kedatangan kami di tolak dan Perusahaan tidak bersedia di konfirmasi, adapun hubungan melalui Hanphone seluruh Management Perusahaan memblokir Whatsapp kami dan tidak ada satu pun yang bisa memberikan keterangan resmi terkait kejadian, Kalau kita ingat sejarah sama dengan jaman Penjajahan Jepang keadaan para karyawan yang mengalaminya, tak ada bedanya Era saat ini bagaimana mencampakan pekerja tanpa pesangon semestinya," Tuntas nya.
(R2/Team)