Notification

×

Iklan

Iklan

Hari Ibu Penuh Duka, Keluarga Andreas Korban Penculikan, Penganiayaan Hingga Tewas Minta Keadilan, Ratusan Warga Antusias Datang Ke Rumah Duka Andreas

Minggu, 22 Desember 2024 | Desember 22, 2024 WIB Last Updated 2024-12-22T18:03:14Z

Teks foto : Suasana rumah duka pemakaman Jenazah Andreas


Medan - Pecah haru dan penuh kesedihan dirumah duka Andreas diduga korban penculikan, penganiayaan dan pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Oknum Anggota TNI inisial Serka "HS" beberapa waktu lalu, dimana mayat korban ditemukan di Labuhan Batu disebuah kubangan air dengan kondisi sudah membusuk serta tangan terikat kawat dan tali dengan diberi pemberat yang ditutupi oleh pelepah sawit, diduga agar mayat tak dapat ditemukan.

Info yang didapat tim awak media dari masyarakat yang dapat dipercaya dengan menunjukkan bukti rekaman video yang beredar, terdapat Belasan terduga pelaku yang telah bekerja sama dengan tugas yang berbeda, dari menculik, menganiayah hingga membuang mayat korban ke Labuhan Batu. Sungguh sadis para terduga pelaku melakukan nya.

Keadaan dirumah duka :

Diketahui bahwa bertepatan di Tanggal (22/12/2024) yang jatuh dihari Ibu, kini sungguh memilukan bak disambar petir hati seorang ibu melihat kepulangan andreas anak kesayangannya pulang tanpa nyawa diantar beramai-ramai oleh kerabat serta keluarga yang dihadiri Ratusan pelayat.


Teks foto : Anak korban menangis histeris saat akan diberangkatkan kepemakaman


Terlihat, Ratusan kerabat beserta warga datang melayat kelokasi rumah duka yang berada di Jalan Binjai Km 10,8 Komplek TD Pardede, Kecamatan Medan Sunggal, Deli Serdang merasa kehilangan korban karena semasa hidupnya telah banyak berbuat baik oleh keluarga serta kerabat maupun masyarakat sekitar.

"Saya membawa nama keluarga meminta kasus ini diberikan keadilan seadil-adil nya, karena ini menyangkut tentang kehilangan nyawa", harap RAS selaku adik korban dihadapan tim awak media, Minggu (22/12/2024) Siang dirumah duka.


Teks foto : Anak Pertama korban menangis kepergian orangtua kandung saat dirumah duka


Keluarga lainnya juga menambahkan inisial S mengatakan bakal kesepian tahun ini tidak lagi kumpul bersama korban.

"Tak bisa bersama lagi lah Natalan dan tahun baru tahun ini bang, kehilangan betul kami sekeluarga disini, apalagi ibu kami, yang kami takutkan ngedrop sakit dianya", ucap "S" salah satu keluarga terdekatnya dihadapan pelayat lainnya.

Diketahui Andreas anak kedua dari 8 bersaudara, dimana dua saudaranya adik dan abang nya telah meninggal terlebih dahulu dari dirinya, serta korban juga meninggalkan Dua orang anak dan seorang istrinya serta orangtuanya.


Teks foto : Pemberangkatan jenazah ke pemakaman


Kini Jenazah telah dimakamkan Di TPU Jalan Sekolah, Dusun V, Purwodadi Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang dihadiri oleh Ratusan kerabat serta keluarga hingga masyarakat sekitar.



Pemberitaan sebelumnya, 

Mantan Anggota TNI Andreas Sianipar (44) warga Kabupaten Deli Serdang diduga diculik,dianiaya dan dibunuh oleh oknum TNI inisial Serka HS.Korban diperkirakan hilang sejak 8 Desember 2024.


Jasad Andreas ditemukan di Kabupaten Labuhan batu Utara (Labura) oleh Dampom I/V dan Polrestabes Medan pada hari Sabtu subuh tanggal 21 Desember di Desa Aek Napa Dusun Tiga Bulu Telang Kec. Marba Kab. Labuhan Batu Utara.


Antono Sianipar adik korban mengatakan pada hari Minggu (8/12) sekitar pukul 01.00 WIB korban dijemput paksa tengah dari Gang Damai Jalan Medan-Binjai KM 10, Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal.


Teman-teman Andreas melihat Andreas dibawa dengan mobil dan mereka mengikuti mobil itu. Mobil itu berhenti di rumah dibas HS di asrama TNI Abdul Hamid Sunggal. Mereka melihat belasan orang ada di sana yang memegang senjata tajam. HS mengusir teman-teman Andreas.


Teman-teman Andreas menceritakan pada keluarga bahwa Andreas membawa mobil milik HS, tapi pukul 21.00 wib (Sabtu, 7/12) ada empat orang yang mengambil mobil itu secara paksa dari Andreas di gg. Dame. Karena persoalan mobil itulah HS menculik Andreas.


Karena Andreas tidak pernah kembali ke rumah, keluarga melapor ke DenpomI/V dan Polrestabes Medan. 


Berdasarkan keterangan warga sipil yang ditahan di Polrestabes, Andreas dianiaya di depan rumah dinas HS pada Sabtu malam (7/12) dan berlanjut ke kandang lembu milik HS pada hari Minggu (8/12). Andreas diikat kaki dan tangannya serta dilakban mulutnya. Di kandang lembu itulah Andreas dipukuli dan dibacok. Setelah itu Andreas dimasukkan ke dalam mobil milik HS tetap dalam keadaan terikat. Pelaku warga sipil mengaku tidak mengetahui di mana posisi korban setelah kejadian itu. Karena saat mereka pulang, korban masih berada di asrama itu.


Antono menyebut bahwa ada bukti video yang menunjukkan ada sekelompok orang yang mengeroyok Andreas di depan rumah dinas HS.


Berdasarkan pengakuan HS, jenazah Andreas pun ditemukan di sebuah lubang di tanah belakang rumahnya yang berada di Labuhan Batu Utara.


Saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Antono mewakili keluarga mengatakan meminta keadilan.


Keluarga sangat sedih menyaksikan kondisi fisik jenazah korban. Keluarga meyakini telah terjadi penyiksaan yang luar biasa. Karena jenazah ditemukan dalam keadaan wajah rusak dan tidak dikenali lagi, mulut dilakban, kepala luka, tubuh bengkak dengan kaki dan tangan yang diikat dengan kabel listrik. Jenazah sudah membusuk karena dikubur dalam lubang.


“Kalau melihat kondisi jenazah, kami meyakini abang kami telah mengalami penyiksaan yang luar biasa dan tanpa peri kemanusiaan“ kata Antono sambil menyeka airmatanya yang terus mengalir.


Antono juga menyatakan ibunya sangat terpukul dengan kepergian anaknya.


“Mamak tidak berhenti menangis sejak abang hilang. Entah bagaimana menguatkan mamak, karena dua abang kami juga sudah meninggal karena sakit,” kata Antono.


Sementara itu, Dan unit Letda P Tobing sekaligus penyidik utama saat ditemui langsung oleh tim awak media menyambut dengan ramah tamah.


"Masih saat ini ditingkatkan dalam tahap penyidikan dan sedang berproses, hingga saat ini tidak ada kendala dan hambatan apapun, masih berjalan dan tidak ada hal-hal yang ditutupi, kami sesuai dengan prosedur semua sedang berproses dan sesuai dengan fakta", jelas Letda P Tobing kepada awak media, Sabtu (21/12/2024) Sore.

(R3/Tim)


×
Berita Terbaru Update